Apa Sih Peer to Peer lending itu? ALovers Wajib Tahu Biar Nggak ketinggalan informasi!

Apakah ALovers pernah mendengar tentang Peer to Peer Lending? Kula mau memberikan pengetahuan lebih banyak nih buat ALovers semua tentang Peer to Peer lebih dalam. Berbicara mengenai peer to peer lending terdapat dua konsep pendekatan yang ALovers wajib diketahui, dua pendekatan tersebut adalah pendekatan aLovers sebagai peminjam dan pendekatan ALovers sebagai pemberi pinjaman atau biasa disebut pendana. Yang perlu ALovers ketahui adalah menjadi apapun ALovers dalam peer to peer lending ini , kedua peran tersebut akan memberikan ALovers manfaat yang sangat berguna untuk ALovers dalam hal finansial.

Akan tetapi , mungkin masih banyak dari ALovers semua yang masih meragukan dan memikirkan tentang resiko yang akan dihadapi oleh ALovers dalam menggunakan peer to peer lending ini. Hampir sejalan dengan kegiatan finansial lainnya, ALovers tetap harus mempertimbangkan banyak hal dan berhati hati dalam menjalankan peer to peer lending ini. Tetapi menurut Kula, Selama Alovers memahami dan tahu banyak mengenai sistem dan cara kerja  dari peer to peer lending ini maka ALovers akan mendapatkan manfaat yang sangat menguntungkan.

Semua Hal yang wajib ALovers ketahui lebih dalam tentang peer to peer lending yang bikin ALovers makin up to date tentang fintech, Simak yuk infonya berikut ini!

Peer to Peer Lending adalah metode atau cara yang di biasanya digunakan dalam proses pinjam meminjam uang. Pada praktiknya cara kerja peer to peer lending ini adalah dengan cara memberikan pinjaman uang kepada individu atau bisnis dan juga praktik sebaliknya dimana ALovers juga dapat meminjam uang kepada pihak individu atau bisnis. Lebih mudahnya, peer to peer lending iaitu pihak ketiga yang menghubungkan antara pemberi pinjaman kepada peminjam yang dapat dilakukan secara daring atau online. Nah dalam Peer to Peer Lending  ini memungkinkan ALovers untuk mengajukan pinjaman atau juga memberikan pinjaman antara satu dengan lainnya dalam dunia maya untuk banyak kepentingan yang ALovers butuhkan tanpa menggunakan jasa yang dikeluarkan oleh Lembaga keuangan yang sah sebagai perantara.

lembaga keuangan peer to peer lending

banyaknya platform Peer to peer lending yang sebetulnya sudah booming di negara-negara lain sebelum kemunculannya di Indonesia. Di Inggris, industri peer to peer ini sudah mulai berjalan 10 tahun lalu.Indonesia menjadi negara yang memiliki karakter penetrasi online tinggi namun akses keuangan kredit terbatas merupakan lahan subur bagi platform online fintech yang mempertemukan kreditur dan lender secara langsung. Peer to peer ini bahkan memberikan janji return cukup tinggi 18 sd 20% setahun. Keuntungan ini tentu saja attractive, setara dengan return investasi di pasar saham dan reksadana.

Sebetulnya sistem ini sudah lama diterapkan oleh marketplace yang sudah terlebih dahulu hadir dan menjamur di kalangan masyarakat Indonesia. Yang dalam penerapannya peer to peer lending ini sangat mirip dengan marketplace online dimana memiliki cara kerja sama yaitu menjadi tempat sebagai bertemunya antara pembeli dan penjual. Maka dari itu banyak yang mengatakan perusahan penyedia jasa peer to peer dengan sebutan fintech peer to peer lending indonesia.

Tentu banyak ALovers disini  yang sudah tidak asing dengan sistem tersebut. Yang membedakan antara peer to peer lending dengan marketplace tersebut adalah pihak yang dipertemukan bukan untuk transaksi jual beli melainkan untuk melakukan kegiatan pinjam meminjam. Oleh karena itu tidak jarang orang menyebutnya sebagai marketplacenya pinjam meminjam.

Peer to peer lending di indonesia sendiri hadir atas kebutuhan ALovers yang menginginkan proses peminjaman uang yang mengutamakan hal kemudahan dan kepraktisan. Banyak dari ALovers semua yang lebih memilih menggunakan peer to peer lending di bandingkan harus mengajukan pinjaman melalui Lembaga resmi layaknya bank , koperasi dan Lembaga resmi yang lainnya yang memerlukan proses jauh lebih kompleks. Peer to peer lending hadir sebagai alternative yang memenuhi kebutuhan masyarakat , dimana ALovers dapat mengajukan pinjaman yang didukung oleh orang orang awam sesame pengguna peer to peer lending ini.Makanya sistem seperti ini disebut dengan sebutan peer to peer.

Bagaimana Cara Kerja Peer to Peer Lending? skema kerja peer to peer lending 

1. Sebagai Peminjam

peminjam peer to peer lending

Sebagai peminjam, yang perlu ALovers lakukan hanya mengunggah semua dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan pinjaman secara online (yang relatif cepat prosesnya). Di antaranya merupakan dokumen berisi laporan keuangan dalam jangka waktu tertentu dan juga tujuan ALovers dalam pinjaman tersebut. Permohonan peminjaman ALovers bisa diterima ataupun ditolak, tergantung dari berbagai faktor. Jika permohonan ALovers ditolak, maka ALovers harus memperbaiki segala hal yang menjadi alasan penolakan permohonan ALovers. Jika diterima, suku bunga pinjaman akan diterapkan dan pengajuan pinjaman ALovers akan dimasukkan ke dalam marketplace yang tersedia agar semua perdana bisa melihat pengajuan pinjaman dana ALovers.

2. Sebagai Pendana

pendana peer to peer lending

Sebagai pendana, nantinya ALovers memiliki akses untuk menelusuri data-data pengajuan pinjaman di dashboard yang telah disediakan. Anda juga pastinya bisa melihat semua data mengenai setiap pengajuan pinjaman, terutama data relevan mengenai si peminjam seperti pendapatan, riwayat keuangan, tujuan peminjaman (bisnis, kesehatan, atau pendidikan) beserta alasannya, dan sebagainya.

salah satu keuntungan yang dapat ALovers rasakan kala menjadi pendana dari peer to peer lending ini adalah ALovers dapat merasakan return investasi di peer to peer ini yang sangat menarik dan relatif tinggi buat ALovers dibandingkan instrumen investasi lain.ALovers bisa dapat sekitar 15% sd 16% setahun. Bahkan di beberapa kesempatan, ada yang berani memberikan sampai 18% setahun, tentu saja seimbang dengan resiko investasinya yang mesti ALovers tanggung.

namun di awal tulisan ini kula juga menyebutkan bahwa resiko investasi Peer to peer ini juga masuk resiko yang memiliki kehilangan yang cukup tinggi. karena ALovers selaku peminjam dan investor berhubungan secara langsung dengan ALovers yang berperan sebagai peminjam. Resiko pinjaman gagal bayar langsung harus dihadapi oleh ALovers. Sampai hari ini, belum pernah terjadi pendana yang mengalami pinjaman yang gagal bayar, artinya semua investasi yang dikembalikkan.Tapi, tapi, banyak sekali kejadian investasi saya di pinjaman yang terlambat dibayarkan. Ada banyak dan terlambatnya bukan 1 atau 2 hari tetapi lebih dari 60 hari.

Jika ALovers memutuskan untuk mendanai pinjaman peer to peer lending tersebut , ALovers bisa langsung mendistribusikan sejumlah dana setelah melakukan deposit sesuai tujuan pendanaan ALovers . Peminjam akan mencicil dana pinjamannya setiap bulan dan Anda akan mendapatkan keuntungan berupa pokok dan bunga. Besaran bunga akan tergantung pada suku bunga pinjaman peer to peer lending yang didanai.

pada dasarnya dengan hadirnya peer to peer lending tersebut dapat sangat memudahkan ALovers dalam melakukan transaksi pinjam meminjam. dengan hadirnya peer to peer lending ALovers dapat mendapatkan dan menemukan pinjaman dari banyak sumber yang semakin menambah kemungkinan ALovers dalam mendapatkan pinjaman tersebut.

Kula sangat menganjurkan kepada ALovers apabila ingin menggunakan peer to peer lending ini, ALovers mesti dapat menjadi pribadi yang bertanggung jawab dengan apa yang mesti di pertanggung jawabkan. ALovers harus menjalankan kewajiban untuk membayar pinjaman tersebut sesuai dengan apa yang telah di sepakati di awal agar ALovers tidak mengalami kesulitan di kemudoian hari.

apabila Alovers menjadi salah satu pendana dalam peer to peer lending ALovers juga wajib memperhatikan hal hal yang sekiranya akan ALovers hadapi. jangan sampai ALovers mendapatkan kesulitan saat menjadi pendana pada peer to peer lending tersebut.